Selasa, 12 Oktober 2010

Berkunjung Ke Makam Raja-Raja Mataram Di Imogiri

Imogiri


Makam Imogiri adalah sebuah pemakaman yang khusus digunakan untuk para Raja-Raja Mataram yang sudah meninggal. Terdiri dari tiga blok yaitu di tengah sebagai makam Raja-Raja Mataram, sebelah barat untuk memakamkan raja dari Kesultanan Yogyakarta, dan sebelah timur untuk pemakaman dari Kasunanan Surakarta. Areanya cukup luas dan berada di perbukitan yang cukup tinggi.

Imogiri

Pembagian area pemakaman menjadi tiga blok ini sesuai dengan yang terjadi saat ini. Bagian tengah diisi oleh Raja Mataram karena memang Mataram bentuk kerajaan yang masih utuh sebelum pecah menjadi Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Untuk area sebelah barat diisi oleh makam Raja Yogyakarta karena Keraton Yogyakarta berada di sisi barat serta area sebelah timur diisi oleh makam dari Raja Surakarta karena letak Kasunanan Surakarta yang berada di sisi timur.


Imogiri
 Makam Imogiri dibangun pada masa Kerajaan Mataram dipimpin oleh Sultan Agung. Awalnya Sultan Agung ingin dimakamkan di Tanah Suci Mekkah dengan alasan karena menurut Sultan Agung, tanah di Mekkah itu wangi dan suci serta cocok untuk peristirahatan terakhirnya. Tapi keinginan Sultan Agung tidak mendapatkan ijin dari pemerintah Arab. Para pemuka agama lalu menyarankan Sultan Agung untuk membuat makam di Imogiri karena menurut para pemuka agama tanah di Imogiri sama-sama wangi dan suci. Lalu dibuatlah area pemakaman ini pada tahun 1632. Sultan Agung sendiri baru wafat pada tahun 1645 dan dimakamkan ditengah diapit oleh pemakaman dari Yogyakarta dan Surakarta nantinya.

Pemakaman yang di sebelah timur adalah pemakaman Raja Surakarta dari Pakubuwono I hingga XII. Sedangkan yang di sebelah barat diisi oleh raja dari Yogyakarta mulai dari Hamengkubuwono I hingga IX, kecuali Hamengkubuwono II. Raja Hamengkubuwono II dimakamkan di Kotagede. Dulunya Hamengkubuwono II ini dianggap berkhianat karena telah bekerjasama dengan para penjajah.

Pintu makam Sultan Agung maupun makam Raja Yogyakarta serta Surakarta ini dibuka pada hari-hari tertentu saja, tidak setiap hari. Makam dibuka setiap hari Senin jam 10.00-13.00, Jum'at jam 13.30-16.00, 1 Syawal jam 10.30-13.00, 8 Syawal jam 10.30-13.00, dan 10 Besar jam 10.30-13.00. Sedangkan pada bulan puasa, makam-makam ini tutup. Konon penjadwalan ini adalah aturan dari pihak kerajaan. Tetapi tentu saja anggota keluarga kerajaan bebas untuk masuk kapan saja, tengah malam sekalipun. Oleh karena itu makam ini tidak boleh ditinggal oleh juru kunci ataupun abdi dalem kerajaan karena bisa saja setiap saat ada yang datang dari kerajaan. Jadi selalu ada juru kunci yang berjaga di makam ini.

Imogiri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar